Analisis Drama “Sang Mandor” Karya
Rahman Arge
Oleh: Muhammad Alfian Tuflih
Naskah
Drama Sang Mandor merupakan salah satu karya sastra bentuk teks atau naskah
drama. Naskah tersebut lebih menarik dinikmati apabila disampaikan dalam bentuk
fretikal. Dari cara penyampaian berupa fretikal maka pesan – pesan yang
disampaikan akan lebih cepat diterima oleh para penikmat seni, disamping itu
karakteristik – karakteristik setiap tokoh akan lebih jelas terlihat.
Kajian sastra melalui pendekatan psikologis dalam naskah drama Sang Mandor
karya Rahman Arge tersebut memiliki hubungan erat dalam masyarakat. Dimana
naskah drama Sang mandor tersebut memberikan sebuah gambaran tentang bagaimana rasa
congkak dan keangkuhan sesorang membuatnya bisa menyelesaikan suatu
permasalahan yang ada dihadapannya.
Berbagai macam pola pikir yang terdapat
dalam pola hidup kehidupan masyarakat menjadikan suatu perbedaan baik dalam hal
mengemukakan pendapat atau tindakan. Perbedaan-perbedaanya itulah yang
nantinya akan menimbulkan suatu konflik dalam cerita yang terdapat pada
naskah ”Sang Mandor” .
Suatu konflik yang diakibatkan karena penyakit
rematik yang d derita sang Mandor. Merasa penyakit tersebut telah mengalahkan
fisik dan jiwanya, sang mandor mencoba bangkit dengan segala keangkuhan masa
lalunya. Di saat mencoba bangkit ini, sang mandor kembali mengalami terpaan
masalah yang baru. Satu persatu anak dan ajudannya datang, bukan memperbaiki
keadaan sang mandor, justru membuatnya menjadi sangat marah. Namun, amarah yang
meledak-ledak inilah yang membuat sang mandor bisa mengalahkan penyakitny dan
kembali bediri tegak seperti waktu ia menjadi mandor.
Masa lalu sang mandor ketika
menjelajahi lautan yang luas membawa damak positif bagi dirinya. Rasa angkuhnya
telah mengembalikan kehidupannya yang sempat meredup kala penyakit rematik
menggerogotinya. Pertikaian yang terjadi antara sang mandor dan istrinya
Mulli lah yang merupakan konflik awal dalam cerita ini.
Satu hal yang bisa kita petik, bahwa
rasa percaya diri atau keangkuhan dari sang mandor telah menyelamatkannya.
Padahal orang selama ini menganggap bahwa percaya diri yang berlebihan dan
keangkuhan itu selalu membawa dampak negatif dalam kehidupan. Namun sang mandor
tidak, yang terjadi justru sebaliknya.
Disamping itu naskah drama aduh ini
memberikan gambaran bagaimana sulitnya menaga kepercayaan, bahkan
kepada orang terdekat seperti anak sendiri. Sang mandor yang telah
mempercayakan semua kekayannya kepada anaknya untuk dikelola ternyata tidak
sanggup dilaksanakan oleh sang anak. Mereka semua melenceng dari keinginan sang
mandor.
Dalam naskah drama Sang Mandor karya Rahman Arge, ini
pengarang memberikan nama – nama yang sangat khusus. Pengarang menyebutkan para
tokoh dengan nama-nama orang khas Makassar. Hal ini semakin mengenalkan “rasa”
Makassar dalam drama ini, yang mana kita ketahui bersama bahwa orang Makassar
memang memiliki karakteristik keras dan seorang pelaut handal.
Sesuai dengan judul yang tertera “ SANG MANDOR “ maka
terlintas dari kehidupan masyarakat saat itu lewat sebuah naskah drama “ SANG
MANDOR “ dimana dalam naskah tersebut di deskripsikan kehidupan masa lalu
manusia yang penuh dengan berbagai pujian, jabatan, dan kekayan telah membuanya
angkuh. Keangkuhan inilah yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kebangkitan
sang mandor di masa tuanya. Dimana sang mandor yang dulu begitu Berjaya dan
disegani kini hanya bias duuk terpaku di bnagkunya, bahkan berjalan pun ia
harus di bantu oleh istrinya. Pengalaman masa lalunya tersebut membawa pengaruh
tersendiri pada psikologis sang mandor, ia menjadi kuat dan berani dalam
mengambil keputusan yang membawa dampak positif baginya.
Rasa angkuh kadang kala diperlukan seperti pada drama sang
mandor. Namun bila berlebihan, akan
berakibat fatal. Semanya ergantng pada individu yang melakukannya. Apabila ia
tidak bisa mengontrol sifatnya, itu hanya membawa dampak negatif bagi diri dan
orang sekitarnya. Jika kejadian sudah begitu fatal yang ada hanyalah sebuah
penyesalan , mereka dihantui oleh rasa bersalah dan menyesal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar